Hasil riset yang akan dipublikasikan dalam jurnal Developmental Psychology edisi Januari ini mendapat catatan khusus karena mematahkan hasil riset sebelumnya yang mengklaim bahwa hubungan homoseksual tidaklah terikat dan tidak sehat secara psikologis ketimbang pasangan heteroseksual.
Untuk sampai pada kesimpulannya, para ahli melakukan riset dengan cara membandingkan hubungan 30 pasangan gay, 30 pasangan lesbian, 50 pasangan bertunangan dan 40 pasangan menikah (heteroseks) yang telah matang. Hasil dari analisis memperlihatkan bahwa mereka yang terlibat hubungan homoseksual mengaku sama puasnya dan sama terikatnya dengan mereka yang heteroseksual.
"Asumsi bahwa hubungan keterikatan antara pasangan berjenis kelamin sama adalah "tidak teratur, dan secara psikologis tidak dewasa", tidak mendapat dukungan dari hasil temuan kami. Dibandingkan individu yang telah menikah, pria gay atau lesbian yang terikat mengaku puas dengan hubungan mereka," ungkap pemimpin riset Glenn I. Roisman, PhD.
Lebih lanjut, kata Roisman, "Para pria dan wanita lesbian dalam riset ini secara umum tidak menunjukkan perbedaaan dengan pasangan heteroseks dari cara mereka berinteraksi dengan yang lain, meskipun beberapa bukti menunjukkan bahwa pasangan lesbian lebih efektif dalam menyelesaikan konflik."
Hasil penelitian Roisman mendukung sejumlah hasil riset yang sama yang dilakukan para ahli di Universitas Washington, State University San Diego dan Universitas Vermont. Seluruh riset tersebut menyimpulkan bahwa dalam berbagai aspek, hubungan antar pasangan dengan jenis kelamin sama tidaklah berbeda dengan pasangan heteroseks.
Ditambahkan pula bahwa perbandingan di antara 65 pasangan gay dan 138 pasangan lesbi yang berstatus civil union, 23 pasangan gay dan 61 pasangan lesbian tanpa civil union, serta 55 pasangan menikah (heteroseks), menunjukkan bahwa status hukum tidak berpengaruh terhadap kualitas hubungan mereka.