ini merupakan akhir dari kisahku saat masih kecil, disini aku pernah mendapatkan beberapa pukulan dan juga tendangan dari bapakku hanya karena kesalahan yang sepele kalau menurutku.
ceritanya saat itu aku bersama dengan teman-temanku yang seumuran kan lagi main di pekarangan, setelah pulang, kami semua lewat di depan rumah orang yang tergolong jahat dan juga pelit,nah dari situ ada salah satu dari temanku ada yang nginjak tanaman rumputnya, tau ngga apa resiko yang diakibatkan temanku tadi.
aku kena marah oleh tante yang suka marah itu, karena aku merasa ngga bersalah aku membela diri, samapai ketahuan orang tuaku. saat itu bapak yang pulang dari sawah dengan membawa pecut (cambuk yang terbuat dari rotan dan tali rafia yang biasa digunakan untuk membuat sapi supaya menurut), tanpa ampun bapak langsung menghajar aku. tidak hanya itu bapak juga menjewer telingaku dan memukulku serta kakinya yang kotor kena lumpur dari sawah menendangku hingga terlempar.
saat itu aku langsung merasakan kebencian yang benar-benar membara, bahkan aku sampai bersumpah seandainya aku sudah besar ingin sekali aku membalas tindakan bapak yang pernah dilakukan kepadaku.
berkat kekerasan itu aku sampai sakit beberapa hari dan juga ngga pernah makan, memang walaupun saat itu aku masih berusia 4,5th tapi dah ada perasaan dendam sama bapak atas semua perbuatan dan juga malas mengakui bahwa dia adalah bapakku.
aku dah melupakan semuanya kenangan yang aku impikan sejak kecil dengan yang namanya bapak.
saat aku pindah tinggal bersama dengan orang tuaku, aku sangat dimanjakan saat itu, apa yang aku inginkan selalu dituruti, sebenarnya aku sendiri seh yang salah, dah tau orangtuaku kerjanya susah begitu, akan tetapi aku masih harus minta belikan inilah atau belikan itulah, jadi bikin mereka naik darah.
saat aku masih pertama kali tinggal dengan orangtuaku, saat itu aku masih berdua saja dengan adikku yang pertama, sedangkan adikku yang kecil masih belum lahir (ya iyalah secara saat itu aku masih berusia 4th, sedangkan aku usianya beda 12th, jadi masih belum dibikin kali yaaaaaaaaaa.........hahahahahahahahaha) setelah tiga bulan ikut orangtua kandung, aku merasakan dan mengetahui watak asli dari orang tuaku, terutama bapakku.
belum pernah aku merasakan kasih sayang yang bener-bener tulus dari bapak, setiap hari bapak itu bisanya cuma marah dan juga marah terus ke aku, padahal kita bisa membayangkan dengan pikiran yang murni, anak usia 4th itu salahnya seperti apa. aku jadi teringat akan film Ari Hanggara yang sempat aku lihat beberapa tahun lalu. alangkah biadapnya orangtua yang seperti itu yang selalu menyiksa anaknya yang bersalah biasa aja.
dari saat itu aku masih bisa menganggap kemarahan bapak sebagai kemarahan yang wajar
yang dilakukan dari orang tua kepada anaknya, akan tetapi makin lama makin rusak aja.
ORANG TUAKU, SAMPAI KAPAN KALIAN TERUS MENGANGGAP AKU SEPERTI
ANAK TIRI. APA YANG SALAH DALAM DIRIKU, SEHINGGA SELALU KALIAN MARAHI
hai............
ketemu lagi ya...........................
ini merupakan sambungan dari cerita yang pertama ya, saat aku baru lahir itu hingga berusia kurang lebih 3,5 th aku sengaja ikut nenek yang berada di daerah sebelah, jadi wajarkan kalau
aku itu mendapat kasih sayang yang sangat berlebihan.
tapi kebahagiaanku tersebut ternyata ngga begitu lama, saat aku berusia 4 tahun, aku di minta orangtuaku supaya aku tinggal bersama dengan mereka. nenekku ya menyerahkan, soale bagaimana pun mereka cuman merawat saat dewasa pasti aku harus dikembalikan kepada orang tuaku. aku sebenarnya ngga mau berpisah dengan nenek, karena aku sudah menganggap nenek serta kakek adalah bagaikan orangtuaku sendiri, dia yang merawat dan juga membiayai seluruh kehidupanku.
aku masih ingat cerita nenek bagaimana saat mereka kehabisan susu, kakek harus menjual alat cangkulnya hanya untuk dapat membelikan aku susu. dan juga saat kakekku yang punya kerjaan sambilan sebagai tukang potong hewan itu. uangnya hanya disunakan untuk membiayai susuku, maklum kata mereka aku dari lahir ngga pernah suka air susu dari emak (panggilan ibu)
aku ngga tau aja, pokoknya aku pernah mau. jadi kakek serta nenek bekerja setiap hari dan juga kerjaan sambilan hanya untuk membuat ak bisa minum susu seperti bayi yang lain.
ya walaupun aku selalu minum susu, akan tetapi makannya hanya dengan sayur mayur ya mana mungkin bisa sangat sehat, tapi aku bener-bener ingin menangis jika nenek bercerita tentang kebaikan mbah (kakekku). padahal mbah itu bukan mbah kandungku, aku jadi merasa seperti gimana, karena aku belum sempat membalas kebaikannya, dia terlanjur mengahadap illahi.
yang bisa aku lakukan hanya bisa berdoa kepada Tuhan supaya arwahnya dapat diterima disisinya, serta segala kebaikannya dapat di terima saat hari pembalasannya nanti.
TERIMA KASIH KAKEK, ENGKAU SANGAT PERHATIAN SAMA AKU
TUHAN AKAN MEMBALAS SEGALA KEBAIKANKU
halo pembaca semua
kenalkan namaku jaka. aku lahir di sebuah desa yang sangat pelosok di wilayah malang bagian timur, perkampunganku masih tergolong hijau oleh banyaknya sawah yang masih belum terkena modernisasi zaman.
aku merupakan anak pertama dari tiga bersaudara, keluarga yang hidupnya pas-pasan membuat masa kecilku selalu hidup dalam kekurangan, dengan mengandalkan orang tua yang bekerja sebagai buruh tani dari seorang tuan tanah yang sudah amat tua.
hanya dengan upah harian itulah seluruh keluarga aku makan setiap harinya, tapi aku bersyukur aku masih mempunyai keluarga yang utuh, yaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa..........!!!!!!!!!!!!!
walaupun sedikit menyesal kenapa harus hidup dengan rumah yang terbuat dari bilik dan juga lantai masih berasal dari tanah. tapi setidaknya ada tempat berteduh saat musim hujan tiba dan juga bisa berteduh dari sengatan panasnya daerah malang,hehehehehe...........10000x ya kan!!
aku terlahir sebagai anak yang sangat dimanja, karena menurut cerita orang tua aku, saat aku masih dalam kandungan, aku itu posisinya terbalik (atau dalam istilah perdukun bayian istilahnya sungsang, sejaka kapan dukun bayi mengeluarkan istilah tersebut) terus saat aku masih bayi aku juga katanya sering sakit-sakitan jadi seluruh keluarga besarku memanjakan aku. aku benar-benar merasakan kebahagiaan yang tak tergantikan saat aku masih kecil.
tapi peristiwa ini tidak berlaku saat aku sudah menginjak usia 4th keatas, dicerita berikut kita akan membahas saat aku berusia 4th dan juga bermacam-macam penyiksaan dari orang tuaku.
terus bergabung ya, hehehehehe................................................................................