Pola hidup sehat dan menghindari perzinaan dinilai lebih efektif mencegah penyebaran virus HIV/AIDS ketimbang membagikan kondom gratis kepada masyarakat. ”Efektivitas kondom untuk KB saja tidak 100 persen aman atau tingkat kegagalan 20 persen. Apalagi untuk mencegah virus HIV,” ujar Ketua Yayasan Pusat Rehabilitasi Mental Madani Dadang Hawari di Jakarta, kemarin.
Selain itu, menurut Dadang, kondom yang dijual di ATM, kios pinggir jalan, dan apotek juga tidak menjamin karena jika terkena sinar matahari atau dapat menurunkan kualitas.
Pemerintah awal Desember ini menggelar kampanye pemakaian kondom yang dilakukan di Palembang dengan membagikan 1.000 kondom secara gratis. Sedangkan di Jember, Jawa Timur dilakukan aksi parade waria, kaum gay dan aliansi mahasiswa untuk menunjukan simpatinya terhadap para penderita HIV/AIDS.
Juru bicara Yayasan Pusat Rehabilitasi Mental Madani Ginanjar menambahkan, pihaknya sebenarnya mendukung pemerintah mencegah penularan dan penyebaran HIV/AIDS. Tapi tidak dengan pembagian kondom gratis.
”Karena kondom terbukti menurut penelitian di Amerika bahwa virus HIV dengan ukuran 1/250 mikron dapat menembus pori-pori kondom yang hanya berukuran 1/60 mikron," kata Ginanjar.
Menurut Ginanjar pembagian kondom gratis itu sama saja mendorong masyarakat untuk melakukan kegiatan seks bebas. Sumber: PdPersi |