LAKI-LAKI LEMBUT=HOMOSEX
Kalau kita berbicara tentang perilaku-perilaku yang lembut, halus, dan sebagainya, apakah perilaku-perilaku itu hanya milik kaum perempuan? Tentu saja tidak, perilaku-perilaku tersebut bukan hanya milik kaum perempuan. Kelembutan, kehalusan perasaan, telah diajarkan oleh para orang tua kita, oleh budaya kita (khususnya di Indonesia). Misalnya, di lingkungan orang orang dengan latar belakang Budaya Jawa, kita bisa melihat, bagaimana mereka ketika berbicara dengan orang lain. Sejak kecil, anak laki-laki maupun anak perempuan, harus menunjukkan tata-kramanya dengan membungkukan badan, tersenyum dan aturan-aturan lainnya yang tampak kewanitaan.
Sebaliknya, apakah kaum perempuan tidak boleh menunjukkan perilaku-perilaku yang biasanya ditunjukkan oleh kaum laki-laki? Tentu saja boleh karena laki-laki maupun perempuan, sama-sama memiliki pikiran dan perasaan. Jadi laki-laki bisa berperilaku lembut, halus dan sebagainya, maka perempuan juga bisa berperilaku keras, 'perkasa', dan sebagainya.
Memang tidak dapat dipungkiri bahwa banyak homoseksual yang berperilaku seperti perempuan (misalnya: cara bicaranya, cara berjalannya, atau cara berpakaiannya), atau sebaliknya perempuan lesbi yang berilaku seperti laki-laki. Akan tetapi harus hati-hati, tidak secara otomatis kita boleh atau bisa memberikan judgement atau penilaian pada mereka bahwa mereka adalah homoseksual atau lesbian. Mungkin saja, perempuan yang tampaknya 'perkasa' seperti laki-laki itu, ternyata hanya seorang perempuan yang 'tom boy' saja. Perlu diingat kembali bahwa seorang laki-laki homoseksual, tidak selalu menunjukkan perilaku yang feminin atau seorang perempuan lesbi, akan tampil seperti laki-laki 'perkasa'.