GAY BEBAS MENIKAH

Gay Makin Bebas Menikah

Diantara pro-kontra dan pandangan sinis yang datang, perlahan tapi pasti, eksistensi kaum gay kini makin jelas. Disyukuri atau disayangkan?

Usaha keras kaum gay untuk bisa diterima di masyarakat, boleh dibilang berhasil. Cara berpikir masyarakat terhadap mereka, berangsur berubah. Buktinya, kini semakin banyak pihak yang menyediakan akomodasi bagi kaum gay.

Tak hanya berupa fasilitas tempat "ngegeber" khusus gay dan lesbian, tapi juga berbagai daily products yang dijual di pasar. Bahkan, kalau boleh dibilang, sebagian besar produk fashion untuk "orang kosmo", mengarah pada eliminasi gender dan berbau gay.

Para gay pun ibarat mendapat angin segar. Apalagi, kalau mau jujur, tak sedikit kaum gay yang punta kemampuan intelektual diatas rata-rata orang non-gay. Mereka pun semakin bebas berekspresi. Dan secara berangsur, citra gay sebagai pekerja salon belaka pun mulai terhapus.

Pernikahan gay

Tapi perjuangan kaum gay tak cukup sampai disitu. Mereka masih dihadapkan pada satu ganjalan besar, yang tak begitu saja bisa dilalui, yakni hukum yang membolehkan pernikahan sesama gay.

Siapapun tahu, itu adalah "pemintaan" yang sulit dan impossible dipenuhi. Apalagi bila "permintaan" itu dikaitkan dengan prinsip hukum agama. Tapi, norma budaya dan hukum dunia nampaknya ikut berubah.

Pemerintah Belanda, telah memberi izin pernikahan antargay, sejak Desember 2000 lalu. Dan beberapa pekan lalu, Pemerintah Belgia melakukan voting untuk mencapai kesepakatan perlu tidaknya memberi izin pernikahan antar gay.

Meski mendapat tentangan dari Francophone Liberals, Vlaams Blok dan Francophone Christian Democrats, tapi pengamat politik setempat merasa yakin Pemerintah Belgia akan memberi izin bagi pernikahan antargay.

Kalau prediksi itu tepat, maka Belgia akan menjadi negara kedua yang membolehkan pernikahan antargay di dunia, menyusul Belanda.

0 Responses