CERITA HIDUPKU

cinta terlarang yang membuat aku merasakan bahwa hidupku rsanya sulit tuk jadi normal kembali, semua ini aku rasakan bahwa gay adalah kehidupanku sesungguhnya. aku banyak sekali menjalin hubungan asmara terlarang dengan beberapa lelaki, baik itu yang sama-sama gay ataupun pria normal. kalau dihitung-hitung lebih dari 30 an lelaki yang telah berhubungan badan sama aku. aku sebenarnya juga ngga mau melakukan hubungan itu, akan tetapi semuanya udah jalan Tuhan, kini yang ada dalam hatiku adalah percaya bahwa kalau memang semua itu Tuhan yang buat, aku yakin Tuhan juga akan menghentikan semua perilaku burukku atau dalam kata lain aku akan mencoba mengikuti jalan saja. karena tidak ada gunanya memaksakan kehendak dan ngga ada gunanya juga mencari jalan Tuhan kalau tanpa kehendak dari yang diatas.

gay memang merupakan perasaan yang amat menyiksa bagi diriku, dulu aku dah berusaha untuk berhenti menjalani dengan banyak berteman dengan anak-anak yang rohani, akan tetapi seiring kemajuan jaman aku telah mengenal internet dan lewat dunia cyber itu aku kembali jatuh kedalam dosa yang terkutuk itu, bagaimana aku dapat mengingat dimana aku selalu melakukan perbuatan jahanam itu lebih rusak dari pada aku sebelum berhenti dulu. Berganti-ganti pasangan sudah menjadi kebiasaanku, malam ini sama si A besok sama si B dan ngga tau lusa sama siapa, begitulah rutinitasku selama ini, tapi aku juga bersyukur, karena kekawatiranku untuk selalu dalam lubang gay bisa sedikit terbuka.

aku bisa merasakan hidup sedikit menjadi normal, karena banyak temanku yang mendorong aku supaya kembali kepada-Nya (TUHAN), dan keinginan kuat aku tuk selalu berhenti dari kehidupan yang dikenal dengan nama Homo, aku ngga tau sampai kapan aku bisa benar-benar terbebas dari homosex, tapi yang jelas aku ingin keluar dari itu semua.

doakan semuanya ajha agar aku dapat benar-benar berhenti dari gay, aku dah ngga ingin bikin malu keluargaku dengan sifat burukku ini, sudah miskin , jelek, masih banyak dosa. aku ngga mau banyak orang yang ngomong gitu
0 Responses